Sunday, October 24, 2010

Daun-Garis-Tekstur

Semenjak masuk ke arsitektur interior, gw jadi ahli menggambar daun. Ga nyambung memang, tapi itulah kenyataannya.

Kemaren itu gw ketemu temen nyokap yang bawel, dy nanya ini nanya itu. Dan gw ga punya pilihan lain selain menjawab.
"Wah Tasa, kamu katanya masuk arsitektur yah? Udah bisa gambar apa ajah?"
"Daun monokotil, tante."
"Loh? Selain daun monokotil?"
"Daun dikotil, tante."
"Bukannya kamu arsitek interior? Masa cuma belajar gambar daun monokotil sama dikotil?"
"Nga sih."
"Haha, tante kira cuma itu dua, jadi kamu belajar gambar apalagi?"
"Sama daun palma, tante"
"..."

Saking seringnya gw gambar daun, sekarang gw bisa gambar daun sambil merem. Sambil joget. Sambil berenang. Sambil salto. Dan sambil loncat ke dalam lingkaran api.
Ceileee gileee, jago banged yah guuueeee!!
Cuma satu yang gw ga bisa. Gw ga bisa nge gambar daun sambil pegang alat gambar. Gw bisanya sambil pegang kamera.
BUKAN NGE GAMBAR NAMANYA, GEBLEK!

Selain daun, ada dua hal lagi yang gw-dan-seluruh-anak-arsitek-interior-lainnya pelajari. Tekstur. Dan garis.
Sumpah deh, nge gambar tekstur sama nge garis itu mimpi buruk banged.

Trauma? Pasti!
Smua anak ars mulai berlaku aneh sejak tugas ini mucul.

Gw lagi jalan sama Laras. Tiba-tiba dy berenti "Tha, liad tha! Liaaatt thaaaa!" sambil nunjuk-nunjuk lantai.
Gw langsung celingukan ke lantai. Takut ada komodo lewat. "Kenapa Ras?! Kenapa?!"
"Tekstur lantai tha!" katanya Laras, masih sambil nunjuk lantai.
Astaga. Laras. Otakmu bergeser, nak?

Ajeng punya cerita sendiri. Pas lagi nge gambar tekstur di MondiBlang gue nanya "Gambar tekstur apa yah Jeng? Tekstur lantai, daun, batu, udah smua."
Ajeng memandang wajah gw. "Tekstur jidat, Tha."
"Ha?" Gw mulai bingung.
Dan mulailah dy bercerita menggebu gebu. "Kemaren, gue liad jidat ade gue, ketimpa sinar, bagus banged teksturnya! Ayo kita gambar tekstur jidat!"
"Ji..ji..jidat Jeng?"
"Jidat, Tha!" Ajeng menggangguk yakin.

Tekstur membawa trauma.
Tapi dari smua, yang paling miris buat gue itu kalimat Faris.

"Sejak nge garis, setiap gw lewat pasar pagi deket rumah gw, yang bisa gw liad cuma baju yang bergaris. Sisanya keliatan burem"

No comments:

Post a Comment